MENINGGALKAN KERAGUAN



Islam merupakan salah satu agama terbesar yang tersebar di seluruh dunia saat ini. Agama Islam juga menjadi satu-satunya agama yang diridhai oleh Allah SWT. Kita sebagai umat Muslim harus bersyukur karena tinggal di Indonesia, di mana mayoritas penduduknya beragama Islam.

 

Diridhainya agama islam dengan firman Allah Swt yang berbunyi :

اِنَّ الدِّیۡنَ عِنۡدَ اللّٰہِ الۡاِسۡلَامُ ۟

Artinya : Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam.

Sebagai seorang Muslim, kita haruslah selalu berusaha untuk menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangannya. Berbagai ibadah harus kita lakukan, meskipun masih belum bisa sempurna.

 

Maka makna Islam adalah menundukkan diri kepada Allah dan taat kepada-Nya dengan mentauhidkan-Nya, memurnikan amalan hanya untuk-Nya, menaati perintah-perintah-Nya, dan meninggalkan larangan-larangannya.

 

Dalam beribadah kita masih sering tidak fokus dan banyak kekurangan. Salah satunya ketika hendak shalat sering dihantui oleh keraguan, dan keraguan tersebut sudah menjadi kebian yang selalu dating ketika kita ingin beribadah.

 

Salah satu syariat agama Islam adalah meninggalkan segala sesuatu yang meragukan. Dalam suatu riwayat Rasulullah Saw menyampaikan sebuah hadits tentang meninggalkan keraguan, Hadits tersebut berbunyiDari Abu Muhammad Hasan bin Ali bin Abi Thalib, cucu Rasulullah SAW dan kesayangannnya radhiyallahu anhuma, ia berkata :

Aku hafal (sebuah hadits) dari Rasulullah SAW: “Tinggalkan yang meragukanmu lalu ambillah yang tidak meragukanmu.”

 

Agama Islam tidak menghendaki umatnya memiliki perasaan ragu dan bimbang. Cara untuk menghilangkan keraguan yaitu dengan cara membiasakan segala perbuatan dengan keyakinan.

 

Yakin adalah jalan yang baik untuk menghilangkan keraguan karena suatu keyakinan tidak akan kalah dengan keraguan. jika kita ingin tenang dan yakin, maka tinggalkan yang meragukan, supaya tidak menjadi resah karenanya.

 

Rasulullah Saw bersabda :

الْيَقِيْنُ لاَ يُزَالُ بِالشَّكِّ

Artinya : “keyakinan itu tidak dapat dihilangkan dengan keragu-raguan”

 

Wallahu A’lam.

Post a Comment

Previous Post Next Post