Banyak Orang Mengira Bahwa Rezeki Selalu Identik Dengan Uang

 





Konsep Rezeki yang Sebenarnya

Banyak orang mengira bahwa rezeki selalu identik dengan uang, jabatan, atau harta yang bisa dipegang dan dihitung. Padahal dalam pandangan yang lebih dalam, rezeki bukan sekadar apa yang masuk ke kantong, tetapi apa yang benar-benar sampai kepada diri kita dan membawa kebaikan.

Rezeki adalah apa yang kita gunakan dan memberi manfaat, bukan apa yang hanya kita simpan. Uang banyak tetapi membuat hati gelisah bukan rezeki, melainkan ujian. Makanan sederhana yang membuat tubuh sehat dan jiwa tenang itulah rezeki. Pertemuan dengan guru yang memberi ilmu, sahabat yang menguatkan, bahkan kesempatan untuk bertaubat sebelum terlambat semuanya adalah bentuk rezeki yang sering tak dianggap.

Rezeki juga tidak selalu datang dalam bentuk yang menyenangkan. Kadang Allah menahan sebagian keinginan kita agar tidak hancur oleh apa yang kita minta. Tertundanya sesuatu yang kita kejar bisa jadi rezeki dalam bentuk perlindungan. Kegagalan hari ini bisa jadi pintu dari keberhasilan yang lebih besar. Maka, ukuran rezeki bukan kuantitas, tetapi keberkahan.

Karena itu, jangan sempitkan cara pandang terhadap rezeki. Tugas kita bukan mengatur seberapa besar rezeki yang datang, tetapi memastikan rezeki itu halal, bersih, dan bermanfaat. Yang Allah nilai bukan hasilnya, tapi cara mencarinya dan cara mensyukurinya.

Selama hati masih hidup untuk berdoa, akal masih mau mencari cara yang halal, dan lidah masih mampu mengucap Alhamdulillah saat itu kita sedang berada dalam limpahan rezeki terbesar: Allah masih menjaga hubungan-Nya dengan kita.


Post a Comment

Previous Post Next Post