Dalam hidup, sering kali kita mengukur nilai amal dari besarnya tindakan. Kita merasa bangga saat bisa bersedekah besar, atau merasa amal kita kurang berarti karena hanya mampu tersenyum pada orang lain. Padahal, dalam Islam, amal kecil yang dilakukan dengan hati yang ikhlas bisa lebih berat timbangannya daripada amal besar yang disertai riya.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Janganlah engkau meremehkan kebaikan sekecil apapun, walau hanya dengan menemui saudaramu dengan wajah yang ramah."(HR. Muslim)
Bayangkan, hanya dengan senyuman yang tulus, seseorang bisa menanam kebaikan di akhirat. Bahkan, ada seorang wanita pelacur yang diampuni dosanya karena memberi minum seekor anjing yang kehausan (HR. Bukhari & Muslim).
Ini bukan soal besar kecilnya amal. Tapi soal niat dan keikhlasan.
Seringkali, amal besar justru menjadi ringan karena tercampur dengan ujub dan ingin dipuji. Tapi amal sederhana, seperti memberi jalan orang lain, menyingkirkan duri dari jalan, atau menyapa orang tua dengan santun, bisa menjadi pemberat amal kebaikan jika hati kita jernih.
Jangan tunda untuk berbuat baik hanya karena merasa belum mampu berbuat besar. Mulailah dari yang sederhana, karena setiap amal yang disertai keikhlasan adalah tangga menuju surga.
"Terkadang, pintu surga terbuka bukan dari hal besar yang kita cari, tetapi dari amal kecil yang kita remehkan."