Ada hari-hari yang berlalu biasa, dan ada hari yang membawa keberkahan—Rabu, bagi para pencari ilmu, menjadi titik mula dari keberangkatan agung: menuntut ilmu.
Dalam kitab Ta’limul Muta’allim halaman 28, disebutkan tentang keutamaan memulai belajar di hari Rabu. Ini adalah teladan dari guru agung Syaikhul Islam Burhanuddin rahimahullah, yang menetapkan hari Rabu sebagai permulaan dalam menyampaikan pelajaran. Beliau menyandarkan kebiasaan itu pada sabda Rasulullah ﷺ:
"ما من شيء بدأ يوم الأربعاء إلا وقد تم"
“Tiada sesuatu pun yang dimulai pada hari Rabu, kecuali akan menjadi sempurna.”
Ucapan itu menjadi getaran hati bagi siapa pun yang rindu akan keberkahan ilmu. Dalam syarah Ta’limul Muta’allim, Syaikh Ibrahim bin Ismail menjelaskan bahwa segala sesuatu—terutama ilmu—jika dimulai pada hari Rabu, akan tampak kesempurnaannya.
Begitu banyak langkah hari ini dimulai tanpa arah. Ilmu pun sering dicari tanpa ruh. Namun para ulama memulai dengan penuh kesadaran, memilih hari Rabu sebagai awal langkah, berharap apa yang mereka mulai tumbuh dan berbuah sempurna.
Wahai jiwa yang haus petunjuk, jika engkau merasa ragu untuk memulai, pandanglah hari Rabu sebagai cahaya yang membuka jalan. Memulai pada waktu yang diberkahi adalah bagian dari adab. Ini adalah jejak para pewaris hikmah, mereka yang sampai pada pemahaman, pada kebijaksanaan, pada ridha-Nya.
Rabu adalah panggilan. Permulaan yang dilakukan dengan niat yang benar adalah jembatan menuju kesempurnaan.