Sikap umat Islam, khususnya di Indonesia, terhadap tokoh seperti Reza Pahlavi atau isu politik di Iran, seharusnya dituntun oleh prinsip-prinsip Islam dan kebijaksanaan sosial-keagamaan. Berikut poin-poin sikap yang sebaiknya dijaga:
1. Mengutamakan Ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama Muslim)
Meski berbeda mazhab (Syiah di Iran, Sunni mayoritas di Indonesia), Islam tetap mengajarkan untuk tidak mudah memvonis atau memusuhi sesama Muslim.
Kita perlu berhati-hati membedakan antara konflik politik dan ajaran agama.
2. Bersikap kritis tapi tidak provokatif
Umat Islam Indonesia boleh mengamati dan menilai perkembangan di Iran, termasuk sikap Reza Pahlavi.
Tapi sikap kita sebaiknya tidak ikut memanaskan konflik atau menyebar kebencian yang bisa memecah umat.
3. Menjaga prinsip Ahlus Sunnah wal Jamaah
Sebagai bangsa yang mayoritas Sunni, umat Islam di Indonesia sebaiknya tetap berpegang teguh pada manhaj (metode) Ahlus Sunnah, tanpa ikut arus politik luar yang tidak relevan dengan keadaan bangsa.
Kita bisa mendoakan kebaikan untuk seluruh umat Islam, tanpa harus membela tokoh tertentu secara buta.
4. Menghindari fanatisme politik luar
Indonesia punya sejarah dan sistem sendiri. Jangan sampai konflik atau perseteruan Iran dibawa ke dalam perpecahan antarumat di Indonesia.
Jangan sampai karena isu Syiah-Sunni atau tokoh seperti Reza Pahlavi, kita jadi mudah menuduh sesama Muslim di Indonesia.
5. Fokus pada perbaikan umat di dalam negeri
Alih-alih ikut terlalu jauh dalam konflik politik Timur Tengah, umat Islam Indonesia sebaiknya lebih fokus pada membangun ukhuwah, pendidikan, dan akhlak umat di negeri sendiri.
Kesimpulan:
Sikap umat Islam Indonesia terhadap tokoh seperti Reza Pahlavi atau konflik Iran:
Kritis tapi adil,
Berpegang pada ukhuwah Islamiyah,
Menjaga persatuan umat,
Tidak mudah terbawa provokasi,
Dan fokus pada memperbaiki umat di Indonesia sendiri.
"Jadilah umat yang adil dan bijaksana: tahu apa yang terjadi di dunia, tapi tidak kehilangan arah untuk memperbaiki diri dan negeri."