Hari
ini sudah hari ke-13 Ramadhan.
Sepertiga
bulan penuh keberkahan ini telah pergi, meninggalkan jejak bagi mereka yang
mengisinya dengan ibadah—atau justru meninggalkan mereka yang masih lalai.
Tapi
aku?
Apakah
aku sudah memanfaatkan hari-hari ini dengan sungguh-sungguh?
Apakah
aku sudah merasakan nikmatnya kedekatan dengan Allah?
Atau
justru Ramadhan ini berlalu begitu saja tanpa perubahan dalam diri?
Aku
takut.
Takut
jika di akhir bulan nanti, aku masih sama.
Takut
jika aku keluar dari Ramadhan tanpa mendapatkan ampunan.
Takut
jika puasa ini hanya menjadi ritual tanpa makna.
Padahal,
Rasulullah pernah bersabda:
"Barang
siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharap
pahala, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu."
Ampunan
itu nyata.
Tapi
apakah aku sudah benar-benar berusaha meraihnya?
Ramadhan
bukan hanya tentang menahan lapar dan haus.
Bukan
hanya tentang berbuka dengan makanan lezat.
Bukan
hanya tentang tarawih yang terasa panjang.
Ramadhan
seharusnya meninggalkan bekas.
Melembutkan
hati yang keras.
Mendekatkan
aku pada Al-Qur’an.
Menjadikan
lisanku lebih banyak berdzikir daripada berkeluh kesah.
Ya
Allah…
Jangan
biarkan aku melewati Ramadhan ini dengan sia-sia.
Jangan
biarkan aku keluar dari bulan ini tanpa mendapatkan ampunan-Mu.
Jangan
biarkan Ramadhan hanya datang dan pergi tanpa mengubahku menjadi lebih baik.
Karena
yang lebih menyedihkan dari berlalunya Ramadhan…
Adalah
jika aku tetap sama seperti sebelumnya.