Penjelasan Amar Ma'ruf Nahi Munkar





Al Hisbah adalah istilah dalam fiqh yang mengacu pada perintah Amar Makruf Nahi Munkar. Perintah ini mengajak semua masyarakat untuk menganjurkan perilaku kebaikan dan mencegah perilaku buruk.

Bagi umat Islam, amar makruf nahi mungkar adalah kewajiban karena syariat Islam menetapkannya sebagai hukum wajib. Jika seseorang mengabaikannya, maka akan dianggap berdosa dan akan dikenai hukuman yang sangat pedih dan menyakitkan.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dzar, disebutkan "Hendaklah kamu beramar makruf dan mencegah kemungkaran. Jika tidak, maka Allah akan membiarkan orang-orang terburuk di antara kamu menguasai dan orang-orang yang baik di antara kamu memohon doa namun tidak akan dikabulkan."

Amar makruf nahi mungkar adalah prinsip dasar dalam agama Islam yang wajib dilakukan oleh setiap muslim.

Hal tersebut sesuai dengan firman Allah SWT dalam al-Qur'an:

وَلْتَكُن مِّنكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

Artinya:"Dan hendaklah di antara kamu ada sekelompok umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar. Mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS. Ali Imran: 104)

Dalam ayat lain, Allah SWT juga memerintahkan amar makruf nahi mungkar, karena perilaku ini merupakan perbuatan yang dapat memberikan keuntungan bagi pelakunya. Allah SWT berfirman:

الَّذِينَ يَتَّبِعُونَ الرَّسُولَ النَّبِيَّ الْأُمِّيَّ الَّذِي يَجِدُونَهُ مَكْتُوبًا عِندَهُمْ فِي التَّوْرَاةِ وَالْإِنْجِيلِ يَأْمُرُهُمْ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبَاتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبَائِثَ وَيَضَعُ عَنْهُمْ إِصْرَهُمْ وَالْأَغْلَالَ الَّتِي كَانَتْ عَلَيْهِمْ ۚ فَالَّذِينَ آمَنُوا بِهِ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَاتَّبَعُوا النُّورَ الَّذِي أُنْزِلَ مَعَهُمْ ۙ أُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ.

Artinya:"Orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya, dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS al-A'raaf: 157)

Perintah untuk amar ma'ruf nahi munkar, juga sering dijelaskan dalam hadits. Salah satu hadits yang menerangkan hal tersebut berasal dari Abi Said al-Khudri:

"Barang siapa yang melihat kemungkaran, hendaklah dia mengubahnya dengan tangannya. Jika tidak mampu, hendaklah dengan lisannya. Jika tidak mampu, hendaklah dia benci dalam hatinya, dan itu adalah selemah-lemahnya iman." (HR. Muslim).

Dalam hadits lain yang terdapat dalam Shahih Muslim dari Abdullah bin Mas'ud RA, Rasulullah SAW bersabda:

"Tidak ada seorang Nabi pun yang Allah Ta'ala utus di suatu umat sebelumku, kecuali memiliki pengikut-pengikut setia dan sahabat-sahabat. Mereka mengikuti sunnahnya dan mengikuti perintahnya. Kemudian datang generasi-generasi setelahnya yang mengatakan hal-hal yang tidak mereka ketahui dan tidak diperintahkan. Oleh karena itu, barang siapa yang memerangi mereka dengan tangannya maka ia adalah seorang mukmin. Barang siapa yang memerangi mereka dengan lisannya maka ia adalah seorang mukmin. Dan barang siapa yang memerangi mereka dengan hatinya maka ia juga adalah seorang mukmin. Namun, tidak pernah ada di dalam hati mereka iman sebesar biji atom."


Post a Comment

Previous Post Next Post