3 cara supaya mendapatkan ilmu yang bermanfaat



Setiap orang yang belajar tentu menginginkan ilmuanya bermanfaat. Karena ilmu yang bermanfaat dapat membawa diri dan lingkungannya pada kebaikan.

Selain itu, ilmu yang bermanfaat bisa menjadi amal baik yang dimana pahalanya akan teru menerus mengalir meskipun orang yang punya ilmu bermanfaaat tadi itu sudah meninggal.

Rasulullah Saw bersabda   : “Apabila manusia sudah meninggal dunia, maka terputus amalnya kecuali tiga perkara : sodaqoh jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shalih yang mendo’akannya.” {HR.Muslim}.

Cara yang paling baik supaya mendapatkan ilmu yang bermanfaat adalah menghiasi diri sebelum belajar. Pepatah arab mengatakan “Al Adabu Fauqal ‘ilmi” yaitu adab diatasnya ilmu. artinya apabila orang ingin mendapatkan ilmu yang bermanfaat, maka ia harus memiliki adab terlebih dahulu. Karena orang yang belajar tidak memilki adab, maka ia tidak akan mendapatkan yang ilmu yang ia cari. Contoh, ilmu itu ibarat seperti hewan buruan, apabila sang pemburu ingin hewan tersebut, maka ia harus memiliki teknik yang lincah supaya ia mendapatkan hewan tersebut.


 jadi seperti itu ilmu, jika kita tidak punya rasa semangat untuk belajar bagaimana kita bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat kalau kita tidak punya rasa semangat di hati kita.


Maka  dari itu kalau kita ingin mendapatkan ilmu yang bermanfaat maka dahuluilah yang namanya adab.


Setidaknya adab bagi pencari ilmu itu dibagi menjadi tiga kategori : adab kepada diri sendiri, adab kepada guru dan adab kepada sesama pencari ilmu (teman).


Pertama, adab kepada diri sendiri : seorang murid dalam menuntut ilmu hendaknya memahami dan menghiasi diri dengan adab kepada diri sendiri. Yaitu dengan, membersihkan diri dari sifat-sifat yang tidak baik khususnya sombong. Kebalikannya sifat sombong adalah rendah hati (Tawadlu’). Sifat ini yang dianjurkan oleh para pencari ilmu.


Sombong adalah salah satu sifat yang bisa membuat murid menjadi sakit. Dia merasa tersaingi dan membenci manusia. Sombong kata Nabi “ Menolak kebenaran dan membenci manusia. Menolak kebenaran di sini maksudnya menolak orang yang menyampaikan kebenaran. Seakan-seakan dirinya merasa lebih benar dari orang lain. sifat sombong akan menghambat ilmu untuk masuk ke dalam hati. Jadi, hendaknya bagi pencari ilmu secepatnya membuang sifat yang satu ini (sombong), karena sangat membahayakan terhadap orang yang mencari ilmu, karena sifat sombong ini khusus hanya milik Allah.  


Yang kedua, adab kepada guru : hendaknya bagi seorang murid ketika gurunya sedang menjelasakan, tidak memotong pembicaraan guru, tidak melakukan hal yang dapat mengganggu di saat guru sedang menjelaskan seperti tidur, ngobrol, dan tidak melakukan hal-hal yang dapat menyakiti guru.  Dan berkeyakinan bahwa gurunya memiliki kedudukan yang lebih tinggi darinya. Maka, selayaknya bagi murid menghormati gurunya dan merendahkan diri.


Dan hendaknya murid tidak boleh malu untuk bertanya terhadap sesuatu yang telah disampaikan oleh gurunya. Karena gurunya belum pasti mengetahui apakah muridnya sudah mengerti apa belum terhadap ilmu yang telah dia sampaikan .


Yang ketiga, adab kepada sesame pencari ilmu (teman) : menghargai dan tidak menghinanya. Jika temannya mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal, jangan sampai kita mengeluarkan kata-kata yang tidak membuat semangat kepada dia, sehingga dia minder pada pelajaran dan tidak mau sekolah lagi. Teman yang baik adalah teman yang bisa menguatkan bukan melemahkan. Jangan sampai ada prinsip, yang penting saya tidak melakukan, sedangkan temannya terjerumus dalam kesalahan. Pepatah arab mengatakan, “Khoiru al- ashabi man yadulluka ‘ala al-khoiri.” Artinya, “Sebaik-baik teman adalah yang mengarahkanmu kepada kebaikan.”


Inilah tiga macam adab yang harus dimiliki oleh seorang murid agar bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Dengan memiliki adab belajar maka di mana pun dan kapan pun seseorang belajar akan mendaptkan ilmu yang diinginkan.


Belajar adalah sebuah proses panjang yang memerlukan kesungguhan dan keistikomahan. Belajar memerlukan pengorbanan yang tidak sedikit, baik korban waktu, kesenanagan, dan dana yang besar.


Dalam pepatah arab dikatakan, “Wahai saudaraku, engkau tidak akan memperoleh ilmu kecuali dengan enam perkara; kecerdasan, tamak (pada ilmu), sungguh-sungguh, dirham (uang) mendatangi guru, dan waktu yang lama.” 


Wallahu a’lam.






Post a Comment

Previous Post Next Post