Rajab hadir bukan sekadar pergantian bulan, tetapi panggilan halus bagi hati yang lama sibuk dengan dunia. Ia datang mengingatkan bahwa sebelum langkah melangkah lebih jauh, ada jiwa yang perlu diajak pulang kembali kepada Allah.
Dalam Islam, Rajab termasuk bulan yang dimuliakan. Di bulan ini, kita diajak menahan diri dari maksiat, memperbanyak istighfar, dan menata niat. Bukan tentang amalan yang berlebihan, tetapi tentang kesadaran: bahwa hati ini lelah jika terlalu jauh dari sumber ketenangan.
Rajab adalah waktu untuk berhenti sejenak, menoleh ke dalam diri, lalu memperbaiki arah. Agar ketika Sya’ban dan Ramadhan tiba, kita tidak memulai dari nol, tetapi dari hati yang sudah siap.
Rajab datang. Saatnya hati kembali pulang.
