Bahagia Tanpa Bergantung pada Manusia

 


Ada saatnya kita lupa bahwa bahagia itu letaknya di dalam diri, bukan pada seseorang yang kita harapkan selalu ada. Ketika kita menggantungkan hati pada manusia, kita sedang membangun rumah di tempat yang tidak kokoh—mudah retak, mudah roboh, dan mudah mengecewakan.

Islam mengajarkan: “Barang siapa bertawakkal kepada Allah, maka cukuplah Allah baginya.” Karena sejatinya, hati yang bersandar kepada Allah tidak pernah kehilangan tempat pulang. Sedangkan hati yang hanya bersandar pada manusia akan cepat lelah.

Bahagiamu bukan milik orang lain, tetapi milik dirimu sendiri. Ia tumbuh dari kedekatanmu dengan Allah, dari syukurmи atas hal-hal kecil, dan dari kemampuanmu menerima bahwa tidak semua orang mampu memberi apa yang kamu butuhkan.

Belajarlah mencintai tanpa menggantungkan hidupmu. Berharaplah tanpa menyerahkan seluruh bahagiamu. Dan dekatlah kepada Allah, karena Ia satu-satunya yang tidak pernah meninggalkan, bahkan saat semua pergi.

 

Post a Comment

Previous Post Next Post