Perspektif Islam terhadap Hari Guru: Mengapa Penting dan Apa yang Harus Kita Pahami

Perspektif Islam terhadap Hari Guru: Mengapa Penting dan Apa yang Harus Kita Pahami

Dalam Islam, guru bukan hanya sosok yang mengajarkan ilmu, tetapi penjaga cahaya yang menerangi hati. Para ulama sering menyebut bahwa kedudukan guru berada tepat setelah orang tua, karena melalui merekalah seorang anak mengenal Allah, akhlak, dan jalan hidup yang benar.



Mengapa Hari Guru Penting dalam Pandangan Islam?

  1. Ilmu adalah cahaya, guru adalah wasilahnya.
    Tanpa guru, ilmu hanya menjadi tulisan tanpa makna. Melalui lisannya, sabarnya, dan doanya, Allah membuka pintu pemahaman bagi kita.

  2. Guru adalah pemberi warisan para nabi.
    Rasulullah SAW bersabda bahwa ulama adalah pewaris para nabi. Guru—terutama guru agama—mewarisi misi kenabian: mengajarkan kebenaran dan membimbing manusia menuju kebaikan.

  3. Menghormati guru termasuk bagian dari adab menuntut ilmu.
    Banyak ulama terdahulu berpesan bahwa siapa yang ingin ilmunya berkah, hormati gurumu. Hari Guru menjadi momen untuk menegaskan kembali adab ini.

  4. Tanpa guru, umat kehilangan arah.
    Guru menanamkan nilai, membangun karakter, dan menjaga generasi dari kebodohan. Menghargai guru berarti menjaga masa depan bangsa.



Poin Emas yang Harus Kita Pahami

  1. Ilmu tak akan masuk pada hati yang sombong.
    Sikap tawadhu’ pada guru membuka keberkahan. Hari Guru mengingatkan kita untuk kembali merendah di hadapan orang yang telah membimbing.

  2. Menghormati guru adalah bagian dari menjaga dirimu sendiri.
    Siapa yang meremehkan gurunya akan sulit mendapatkan manisnya ilmu. Poin ini sangat ditekankan dalam tradisi pesantren.

  3. Doa guru sangat menentukan masa depan murid.
    Banyak santri yang merasakan: keberhasilan bukan dari kecerdasan semata, tetapi dari ridha guru. Maka Hari di samping perayaan, juga pengingat agar kita selalu menjaga hubungan baik dengan mereka.

  4. Ilmu tanpa adab hanya menghasilkan kebengisan.
    Hari Guru mengingatkan bahwa yang kita pelajari bukan hanya pelajaran, tapi juga keteladanan. Guru mendidik dengan keteladanan, bukan hanya dengan kata.

  5. Setiap kita adalah murid.
    Meski sudah dewasa, bekerja, atau sukses, kita tetap tidak pernah lepas dari jejak seorang guru. Menghormati mereka bagian dari syukur kepada Allah.



Penutup: Kembalilah Mengingat Jasa yang Tak Tertukar

Hari Guru dalam perspektif Islam bukan hanya tanggal peringatan, tetapi momen untuk menata ulang hati:
bahwa semua keberhasilan, perubahan, dan arah hidup kita selalu ada jejak guru di dalamnya.

Maka, yang terpenting bukan hanya mengucapkan terima kasih, tetapi:

  1. menjaga adab,

  2. mengamalkan ilmu,

  3. dan terus mendoakan mereka—baik yang masih hidup maupun yang telah kembali kepada Allah.

Karena menghormati guru adalah cara seorang murid menjaga berkah hidupnya.





Post a Comment

Previous Post Next Post