Kisah Anak Baik: Rahasia di Balik Senyum
Di sebuah kampung kecil, hiduplah seorang anak bernama Hasan. Ia bukan anak yang paling pandai di kelas, juga bukan yang paling kuat di antara teman-temannya. Tapi ada satu hal yang membuat semua orang menyayanginya: kebaikan hatinya.
Setiap pagi, Hasan selalu membantu ibunya menimba air, lalu berangkat ke sekolah dengan wajah ceria. Di jalan, kalau ia melihat nenek tua kesulitan membawa barang, ia segera menolong tanpa diminta. Bila ada temannya yang tidak punya pensil, ia rela meminjamkan meski hanya punya satu.
Suatu hari, gurunya berkata,
"Anak yang baik bukan hanya yang nilainya tinggi, tapi yang hatinya selalu ingin bermanfaat untuk orang lain. Itulah nilai yang Allah cintai."
Kata-kata itu Hasan simpan baik-baik. Ia sadar, menjadi anak baik bukan soal pujian, tapi soal niat tulus membantu tanpa mengharap balasan.
Tahun demi tahun berlalu, Hasan tumbuh menjadi remaja yang sederhana, namun keberadaannya selalu dirindukan. Orang-orang berkata, “Kalau Hasan ada, suasana jadi lebih ringan.”
Itulah rahasia seorang anak baik: ia meninggalkan jejak kebaikan dalam hati orang lain.