Era digital membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia. Informasi kini begitu cepat, teknologi hadir di setiap sudut, dan dunia terasa tanpa batas. Namun, di tengah derasnya arus modernisasi ini, pesantren tetap memegang peran penting sebagai penjaga nilai dan akhlak.
Pesantren bukan sekadar tempat belajar agama, tetapi benteng moral di tengah gempuran teknologi. Tantangan terbesar hari ini adalah bagaimana santri dan masyarakat tetap menggunakan teknologi dengan bijak, tanpa melupakan adab dan nilai-nilai Islam. Media sosial, misalnya, bisa menjadi sarana dakwah jika dimanfaatkan dengan benar, tetapi juga bisa menjerumuskan jika digunakan tanpa kontrol.
Di sinilah pesantren hadir, membimbing santri agar tidak hanya cerdas secara spiritual, tetapi juga melek digital. Pesantren harus mampu beradaptasi, menghadirkan pendidikan yang seimbang antara ilmu agama dan teknologi. Dengan begitu, santri bisa menjadi generasi yang kuat iman, luas wawasan, dan bijak menghadapi dunia digital.
Pesantren bukan anti teknologi, tetapi menjadikan teknologi sebagai alat untuk kebaikan. Sebab, tantangan akan selalu ada, namun nilai dan adab harus tetap dijaga.
