Hari ini, kita hidup di tengah dunia yang serba cepat, serba instan, dan serba canggih. Namun di balik kemajuan yang luar biasa ini, ada gejolak yang mengguncang: peperangan tak kunjung usai, nilai kemanusiaan terkikis, krisis moral menjalar, dan ketidakadilan sosial semakin nyata. Dunia seolah kehilangan arah. Lalu kita bertanya: Ada apa sebenarnya dengan dunia ini sekarang?
1. Dunia yang Kehilangan Rasa Takut kepada Allah
Dalam pandangan Islam, keguncangan dunia terjadi karena banyak manusia telah melupakan Rabb-nya. Allah berfirman:
“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit...”
(QS. Thaha: 124)
Ketika hati manusia tidak lagi dipenuhi rasa takut dan cinta kepada Allah, maka kezaliman dan kerusakan menjadi biasa. Yang halal disepelekan, yang haram diabaikan, seolah dunia bukan tempat ujian melainkan arena kesenangan semata.
2. Teknologi Maju, Tapi Akhlak Mundur
Dunia sekarang dipenuhi dengan kemajuan teknologi dan akses informasi yang cepat. Namun, kecanggihan ini tak selalu diiringi dengan kedewasaan spiritual dan moral. Islam menekankan bahwa ilmu tanpa akhlak bisa menjadi fitnah.
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa...”
(QS. Al-Hujurat: 13)
Banyak orang tahu “bagaimana”, tapi tidak tahu “untuk apa”. Akhirnya, teknologi digunakan untuk menyebar kebencian, hoaks, pornografi, hingga menipu sesama.
3. Kekayaan Bertumpuk, Tapi Banyak yang Lapar
Di satu sisi, sebagian manusia hidup dalam kemewahan berlebihan, sementara di sisi lain masih banyak yang kelaparan, tidak punya rumah, bahkan tidak tahu kapan akan makan berikutnya.
“Tahukah kamu orang yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin.”
(QS. Al-Ma’un: 1-3)
Islam menyerukan keadilan sosial dan kepedulian kepada kaum lemah. Dunia yang adil tidak mungkin lahir dari sistem yang menindas dan mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan.
4. Perang dan Pertumpahan Darah Terus Terjadi
Perang yang didorong oleh kepentingan politik dan ekonomi telah mengorbankan jutaan jiwa. Padahal Islam sangat menjunjung tinggi nilai damai dan melarang pertumpahan darah tanpa hak.
“Barangsiapa membunuh satu jiwa, bukan karena (orang itu membunuh) orang lain atau membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan ia telah membunuh manusia seluruhnya...”
(QS. Al-Maidah: 32)
Dunia hari ini butuh rahmat, bukan dendam. Butuh kasih sayang, bukan ambisi menguasai.
Hikmah: Apa yang Bisa Kita Ambil?
Jadikan Dunia Sebagai Jalan, Bukan Tujuan.
Dunia adalah ladang akhirat. Gunakan untuk mendekat kepada Allah, bukan menjauh dari-Nya.
Kembalikan Peran Agama dalam Hidup.
Islam bukan hanya ibadah ritual, tapi petunjuk kehidupan. Saat dunia gelap, cahaya Al-Qur’an harus dinyalakan kembali.
Perbaiki Diri dan Lingkungan Sekitar.
Jangan tunggu dunia berubah. Mulailah dari diri sendiri. Nabi SAW bersabda:
"Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain."
Berhenti Menyalahkan, Mulai Berkontribusi.
Sekecil apapun kebaikan, ia punya dampak. Kembali pada nilai Islam: kejujuran, keadilan, amanah, dan kepedulian adalah langkah nyata memperbaiki dunia.
Penutup
Dunia ini memang sedang tidak baik-baik saja. Tapi bukan berarti kita hanya bisa mengeluh dan menyerah. Selama masih ada umat yang menjaga nilai Islam, berusaha lurus di tengah bengkoknya zaman, maka masih ada harapan. Dunia bisa jadi tempat kebaikan, asalkan kita kembali pada cahaya yang benar: Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
"Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sampai mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri."
(QS. Ar-Ra’d: 11)