Curhatan Seorang Santri: Kepulangan Dari Pondok Pesantren



Hari ini adalah hari yang dinanti-nanti oleh semua santri di pondokku. Besok, kami akan liburan pulang ke rumah, sebuah momen yang ditunggu-tunggu dengan harapan dan pertanyaan dalam hati. Akan kah kepulangan besok menjadi momen yang berarti untuk mengamalkan segala ilmu yang kami dapatkan di pondok? Atau justru sebaliknya?

Selama beberapa tahun terakhir, kami telah menjalani kehidupan di pondok pesantren ini dengan ketekunan dan tekad yang kuat. Kami belajar agama, ilmu pengetahuan, dan nilai-nilai moral. Namun, ada keraguan yang muncul dalam benak kami saat memikirkan kepulangan besok. Kami bertanya-tanya, apakah ilmu yang telah kami pelajari akan benar-benar kami amalkan di dunia luar?

Kami telah mendengar cerita-cerita tentang betapa kejamnya dunia di luar sana. Kami mendengar tentang seramnya, bahkan ngerinya lingkungan yang berbeda dari pondok pesantren. Seolah-olah, semua yang kami pelajari di sini adalah persiapan untuk menghadapi dunia luar yang keras. Kami bertanya-tanya apakah kita sudah cukup siap untuk menghadapinya.

Namun, kami juga sadar bahwa banyak hal yang perlu kami ketahui tentang bahaya yang mungkin menghadang. Kami perlu memahami betapa berbahayanya pergaulan di luar sana, lingkungan sekitar yang mungkin berbeda dari yang kami kenal, dan terutama bahaya sosial media. Sosial media, yang sampai saat ini masih merupakan sumber utama informasi dan interaksi bagi generasi kami, bisa menjadi tempat di mana banyak negatif berkembang jika digunakan dengan tidak benar.

Kami tidak ingin menjadi korban dari bahaya-bahaya ini. Kami ingin memastikan bahwa ilmu yang kami pelajari di pondok pesantren tidak hanya menjadi pengetahuan yang terpinggirkan ketika kami berada di luar sana. Kami ingin mengamalkannya dalam setiap aspek kehidupan kami.

Setidaknya, kami berharap bahwa kami dapat menyelamatkan diri kami sendiri terlebih dahulu. Kami ingin menjaga diri dari bahaya pergaulan yang salah, dari lingkungan yang dapat mempengaruhi kami dengan cara yang negatif, dan dari dampak buruk sosial media. Kami tahu bahwa itu adalah tanggung jawab kami untuk menjaga diri kami sendiri, dan kami berkomitmen untuk melakukannya.

Kepulangan besok akan menjadi ujian bagi kami. Tapi kami percaya bahwa dengan ilmu dan nilai-nilai yang telah kami pelajari di pondok pesantren, insyaAllah kami dapat menghadapinya dengan kepala tegak dan hati yang kuat. Kami akan menjadikan momen ini sebagai awal yang berarti untuk mengamalkan semua yang telah kami pelajari, bukan sebagai akhir dari perjalanan kami di pondok pesantren. Kami akan menjaga diri kami sendiri, dan kami akan berusaha menjadi generasi yang membawa perubahan positif dalam dunia yang sering kali keras ini.

Post a Comment

Previous Post Next Post