selalu berusaha berbuat baik

 


Rasulullah sallallahu alaihi wasallam diutus menyelamatkan seluruh umat manusia. Sesungguhnya Rosulullah sallallahu alaihi wasallam telah mengajarkan kepada kita semua, apa-apa yang telah Allah swt perintah dan apa-apa yang telah Allah larang, kita telah mengetahui mana yang baik dan mana yang tidak baik

tapi banyak dari kita melakukan sesuatu, walaupun kita tau yang kita lakukan adalah suatu dosa dan ini sama halnya dengan kita menentang Nabi Muhammad ṣallallāhu alaihi wa sallam dan meninggalkan Sunnahnya.

Nabi Muhammad sallallahu alaihi wasallam mengibaratkan dirinya dan umatnya seperti seorang laki-laki yang menghidupkan api, Lalu Rasulullah akan menyelamatkan umatnya dari api tersebut, tapi sebagian justru mau masuk ke dalam api itu.

Dalam hadits yang diriwayatkan oleh sahabat Jābir dan Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda:

عن جابر بن عبد الله وأبو هريرة رضي الله عنهم مرفوعاً: «مثلي ومثلُكم كمثل رجلٍ أَوْقَدَ نارًا فجعل الجنادِبُ والفَرَاشُ يَقَعْنَ فيها، وهو يَذُبُّهُنَّ عنها، وأنا آخذٌ بحُجَزِكُم عن النار، وأنتم تَفَلَّتُون من يَدَيَّ». 

[صحيح] - [حديث جابر رضي الله عنه: رواه مسلم. حديث أبي هريرة رضي الله عنه: متفق عليه]

Artinya:

Dari Jābir bin Abdillah dan Abu Hurairah -raiyallāhu 'anhumā-, secara marfū', (Nabi bersabda): "Perumpamaan diriku dengan kalian bagaikan seseorang yang menyalakan api, lalu mulailah belalang-belalang dan laron berjatuhan ke dalam api itu, sedangkan orang itu selalu berusaha mengusirnya dari api itu. Dan aku memegang ujung pakaian kalian agar kalian tidak terjerumus ke dalam neraka, namun kalian (selalu) terlepas dari tanganku." 

Hadis sahih - Diriwayatkan oleh Muslim

Sedangkan aku, kata Rosulullah telah memegang erat,” وأنا آخذٌ بحُجَزِكُم عن النار”, aku sudah berusaha memegang erat kalian, supaya kalian tidak terjatuh kedalam api neraka ” وأنتم تَفَلَّتُون من يَدَيَّ”, akan tetapi kalian melepaskan diri kalian sendiri dari eratnya peganganku sehingga kalian terjatuh ke dalam api neraka

kita adalah manusia, dengan banyaknya kelemahan, kekurangan, dan kemampuan keterbatasan kita untuk melakukan apa-apa yang sudah Allah perintahkan kepada kita, menjauhi apa-apa yang sudah Allah larang kepada kita. dengan kekurangan tersebut, dengan keterbatasan tersebut kita tidak akan mampu untuk melaksanakan apa-apa yang sudah Allah perintah dan menjauhi apa-apa yang telah Allah larang.

Namun walaupun seperti itu jangan dijadikan alasan untuk tidak berusaha melakukan itu semua. Karena usaha kita, sekecil apapun usaha kita, sekecil apapun amal ibadah yang sudah kita perbuat, Allah Tidak Akan Membiarkan Begitu Saja


wallahu a'lam

Post a Comment

Previous Post Next Post