ADAB MENUNTUT ILMU MENURUT PENGARANG TA’LIM MUTA’ALLIM

 

Akhlaq penuntut ilmu

Tholabul 'ilmi adalah bahasa arab yang artinya menuntut ilmu, “Menuntut ilmu adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk merubah tingkah laku dan perilaku kearah yang lebih baik,karena pada dasarnya ilmu menunjukkan jalan menuju kebenaran dan meninggalkan kebodohan.”

 

Para penuntut ilmu haruslah memberikan perhatian yang besar dalam masalah menghormati guru. Sebab menghormati dan mengangungkan guru adalah salah satu sebab keberkahan ilmu didapatkan.

 

Berkah ilmu itu bukan hanya didapat dari menghormati dan mengagungkan guru tapi keberkahan bisa di dapat dari bagaimana cara kita mengagungkan kitab dan pengarang kitap yang dipelajari

Adapun tatacara menghormati guru atau kiai menurut Syaikh Burhanuddin dalam kitab Ta’lim Muta’allim menjelaskan :

 

ومن توقير المعلم أن لايمشى أمامه، ولا يجلس مكانه، ولا يبتدئ بالكلام عنده إلا بإذنه، ولا يكثر الكلام عنده، ولا يسأل شيئا عند ملالته ويراعى الوقت، ولا يدق الباب بل يصبر حتى يخرج الأستاذ

Bahwa termasuk arti menghormati guru, yaitu jangan berjalan di depannya; duduk di tempatnya; memulai mengajak bicara kecuali atas perkenan darinya; berbicara macam-macam darinya; dan menanyakan hal-hal yang membosankannya. Cukuplah dengan sabar menanti di luar hingga ia sendiri yang keluar dari rumah.

 

Pada intinya adalah melakukan hal-hal yang membuatnya rela, menjauhkan amarahnya dan menjunjung tinggi perintahnya, dan selalu mengedepakankan akhlaq.

 

Diceritakan dalam Ta’lim Muta’allim bahwa Syaikh Al-Khulwaniy, imamnya para imam, karena suatu peristiwa yang menimpa dirinya, maka beliau pindah untuk beberapa lama. Dari Bukhara ke suatu pedesaan.

 

Semua muridnya berziarah kesana kecuali satu orang saja, yaitu syaikhul imam Al-qadli Abu Bakar Az-Zarnujiy. Setelah suatu saat bisa bertemu, beliau bertanya:

 

لماذا لم تزرنى؟ قال: كنت مشغولا بخدمة الولادة. قال: ترزق العمر، لاترزق رونق الدرس، وكان كذلك، فإنه كان يسكن فى أكثر أوقاته فى القرى ولم ينتظم له الدرس

 

“kenapa engkau tidak menjengukku? Jawabnya : “Maaf tuan, saya sibuk merawat ibuku” Beliau berkata: “Engkau dianugerahi panjang usia, tetapi tidak mendapat anugerah buah manis belajar.” Lalu kenyataanya seperti itu, hingga sebagian banyak waktu Az-Zarnujiy digunakan tinggal di pedesaan yang membuatnya kesulitan belajar.

 

Jadi jangan sampai melakukan hal-hal yang menyakiti hati guru dan kiaimu. Sebab berkahnya ilmu bukan didapat dari orang yang pintar tapi keberkahan ilmu didapat dari ridhanya guru.dan barang siapa melukai hati sang gurunya, berkah ilmunya tertutup dan hanya sedikit kemanfaatan yang diperoleh dari ilmu itu.

 

 

HAFIMULTIMEDIA

1 Comments

Previous Post Next Post