Kurban Tak Hanya Tentang Sapi dan Kambing

 


     Ketika bulan Dzulhijjah tiba, umat Islam di seluruh dunia bersiap menyambut Idul Adha, hari raya besar yang identik dengan penyembelihan hewan kurban. Sapi, kambing, domba, dan unta memenuhi halaman masjid dan tanah lapang. Suara takbir menggema, dan aroma daging qurban memenuhi kampung-kampung. Namun, jika kurban hanya dipahami sebatas menyembelih hewan, barangkali kita telah melewatkan inti terpenting dari ibadah ini.

Makna Kurban yang Sesungguhnya

     Secara bahasa, qurban berasal dari kata qaruba yang berarti dekat. Artinya, kurban sejatinya adalah usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Maka, hakikat kurban bukan hanya soal daging dan darah hewan yang mengalir, tapi lebih pada ketakwaan dan keikhlasan hati.

Allah SWT berfirman:

“Daging dan darah hewan kurban itu tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaan kalian.”
(QS. Al-Hajj: 37)

      Kurban sejati adalah ketika seseorang rela meninggalkan hawa nafsu, ego, dan kesenangan pribadi demi meraih ridha Ilahi. Ia berani "menyembelih" rasa iri, sifat rakus, kedengkian, serta kecintaan berlebihan pada dunia.

Kurban dalam Kehidupan Sehari-hari

     Tidak semua orang mampu menyembelih sapi atau kambing setiap tahun. Tapi setiap orang bisa berkurban dalam bentuk lain:

  • Seorang pelajar yang mengorbankan waktu tidurnya untuk belajar dengan sungguh-sungguh.
  • Seorang ayah yang bekerja keras demi keluarga, meski tubuhnya lelah.
  • Seorang ibu yang sabar dalam mendidik anak-anaknya tanpa pamrih.
  • Seorang pemuda yang menahan diri dari godaan maksiat demi menjaga kehormatan dirinya.

Inilah bentuk-bentuk kurban yang mungkin tak terlihat, tapi bernilai besar di sisi Allah.

Kurban adalah Tanda Cinta

     Apa yang dilakukan Nabi Ibrahim AS saat diperintah menyembelih Ismail AS adalah bentuk cinta dan ketaatan yang tak tergoyahkan. Sebuah kurban besar yang berakar dari keimanan yang dalam. Dari kisah itu, kita belajar bahwa mencintai Allah berarti siap mengorbankan apa pun yang kita cintai, jika itu menjadi penghalang antara kita dan-Nya.

     Kurban tak hanya tentang sapi dan kambing. Ia adalah tentang hati yang ikhlas, jiwa yang tunduk, dan tangan yang siap memberi. Setiap tahun, Idul Adha datang bukan hanya untuk mengisi freezer rumah kita dengan daging, tetapi untuk menyentuh hati kita agar lebih taat, lebih peduli, dan lebih siap berkorban dalam kehidupan nyata.

 

Post a Comment

Previous Post Next Post