Idul Adha: Menghidupkan Semangat Pengorbanan & Ketulusan

   


   Setiap tanggal 10 Dzulhijjah, umat Islam di seluruh dunia merayakan Idul Adha, hari raya besar yang sarat makna pengorbanan, keikhlasan, dan ketakwaan. Lebih dari sekadar ritual penyembelihan hewan, Idul Adha adalah momentum refleksi spiritual yang mendalam atas kisah agung Nabi Ibrahim dan putranya, Ismail.

Pelajaran dari Kisah Nabi Ibrahim

  Allah menguji Nabi Ibrahim dengan perintah yang tak mudah: menyembelih anaknya sendiri. Sebuah ujian iman yang tak terbayangkan. Namun dengan penuh kepasrahan, Ibrahim dan Ismail menunjukkan ketundukan total kepada kehendak Ilahi. Allah pun mengganti Ismail dengan seekor domba, dan sejak saat itulah umat Islam diajarkan tentang qurban—pengorbanan yang lahir dari keikhlasan hati, bukan sekadar ritual lahiriah.

Qurban: Menyembelih Ego, Menebar Manfaat

   Hakikat qurban bukan sekadar menyembelih hewan, tetapi menyembelih kesombongan, ego, dan cinta dunia. Idul Adha mengajak kita untuk bertanya: Apa yang telah kita korbankan demi agama, keluarga, dan kemanusiaan? Sejauh mana kita rela memberi, berbagi, dan peduli terhadap sesama?

   Daging qurban dibagikan kepada mereka yang membutuhkan. Dalam setiap potongan daging itu, terjalin simpul kasih sayang, solidaritas, dan pemerataan rezeki. Idul Adha bukan hanya tentang menyembelih, tapi juga menyambung silaturahmi dan menyatukan hati.

Menghidupkan Spirit Pengorbanan Sepanjang Tahun

   Idul Adha datang setahun sekali, namun semangatnya mesti terus menyala setiap hari. Dalam bentuk pengorbanan waktu, tenaga, harta, bahkan kenyamanan demi tujuan yang lebih mulia. Dalam keluarga, pekerjaan, dakwah, dan pendidikan—pengorbanan adalah nafas dari setiap amal besar.

"Sesungguhnya Allah hanya menerima (qurban) dari orang-orang yang bertakwa."
(QS. Al-Ma’idah: 27)

Idul Adha bukan hanya selebrasi, tapi ajakan untuk bertanya: Sudahkah kita rela berkorban? Sudahkah kita ikhlas memberi? Mari jadikan hari raya ini sebagai titik tolak memperbaiki diri, menumbuhkan keimanan, dan mempertebal kasih sayang terhadap sesama.

Taqabbalallahu minna wa minkum. 

Post a Comment

Previous Post Next Post