Pada malam Selasa, 21 April 2025, Pondok Pesantren Hasan Jufri
menggelar pelatihan musyawarah bersama Ustadz Jamal, seorang narasumber dari
Bandung. Acara ini diadakan untuk memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang
pentingnya musyawarah dalam kehidupan santri, baik dalam menyelesaikan
persoalan maupun mengambil keputusan bersama. Kehadiran Ustadz Jamal disambut
hangat oleh para santri, yang terlihat antusias mengikuti setiap sesi dan
materi yang disampaikan. Suasana berlangsung dengan penuh semangat, diselingi
diskusi interaktif yang membuat pelatihan terasa hidup dan bermakna.
Menjelang acara, pengurus bagian pendidikan Pondok Pesantren Hasan
Jufri terlebih dahulu menginformasikan kepada para ketua kelas untuk menanyakan
sekaligus memilih santri-santri yang berminat mengikuti kegiatan musyawarah
yang rutin diadakan setiap malam Selasa di Mushola Pondok Pesantren Hasan Jufri.
Acara ini bertujuan tidak hanya untuk menumbuhkan semangat para
santri agar mampu mengemukakan pendapat dan berdiskusi secara terbuka, tetapi
juga untuk melatih kemampuan mereka dalam mencari solusi bersama melalui
musyawarah. Selain itu, pelatihan ini menjadi wadah untuk mengukur sejauh mana
intelektualitas para santri dalam memahami dan menjalankan prinsip-prinsip
musyawarah yang baik dan benar.
Pada kesempatan ini juga diadakan sesi tanya jawab seputar
musyawarah bersama pemateri. Sesi ini dipandu oleh Ustadz Yusuf, salah satu
pengajar di Pondok Pesantren Hasan Jufri, yang turut membantu menjaga suasana
diskusi tetap hidup dan tertib.
Salah satu poin penting yang disampaikan beliau dalam pelatihan
musyawarah adalah pentingnya persiapan sebelum musyawarah dimulai. Beliau
menekankan bahwa, 'Barang siapa yang tidak mempersiapkan argumennya dalam
musyawarah, maka ia akan digagalkan oleh ketidaksiapannya sendiri.
Acara ini memberi semangat baru bagi para santri untuk mulai
mengembangkan kemampuan musyawarah mereka. Semangat itu langsung
ditindaklanjuti oleh pengurus bagian pendidikan, yang setelah acara selesai,
segera membagi para musyawirin yang hadir ke dalam beberapa kelompok sebagai
langkah awal untuk melatih praktik musyawarah secara langsung.
Harapannya, ke depan kegiatan seperti ini dapat terus mendorong
tumbuhnya intelektualitas para santri. Bukan hanya itu, semangat untuk terus
termotivasi juga perlu dipupuk dengan berbagai pendekatan yang bersumber dari
kitab-kitab klasik. Semangat ini diharapkan tetap terjaga dan berkelanjutan,
sehingga mampu melahirkan generasi yang siap menjawab berbagai persoalan
melalui diskusi dan musyawarah, dengan bekal ilmu yang diperoleh dari proses
belajar yang penuh makna.