Di
Pondok Pesantren Hasan Jufri, ujian bukan sekadar evaluasi akademik, tetapi
juga momentum pembentukan karakter dan penguatan spiritual santri. Suasana
pondok yang biasanya penuh dengan dinamika keseharian, seketika berubah menjadi
lebih tenang dan penuh kekhusyukan.
Persiapan Sebelum Ujian
Menjelang ujian, santri memasuki masa-masa persiapan yang intensif. Para pengasuh dan guru mengingatkan pentingnya memahami materi secara mendalam serta menjaga adab dalam menuntut ilmu. Salah satu arahan dari Gus Zah Faidh yang diingat oleh para santri adalah tiga aturan utama selama ujian "Tidak berolahraga selama ujian berlangsung" karena ujian lebih menuntut kesiapan mental dan konsentrasi dibanding fisik.
Suasana Ujian
Ketika
hari ujian tiba, suasana pondok menjadi lebih sunyi. Santri datang ke ruang
ujian dengan penuh kesiapan, membawa alat tulis dan kepercayaan diri. Pengawas
memastikan ujian berjalan dengan jujur dan disiplin, menanamkan nilai amanah
dalam setiap peserta. Tak jarang, sebelum memulai ujian, para santri membaca
surah pendek atau doa agar diberikan kelancaran dan keberkahan dalam menjawab
soal.
Peran Doa dan Tawakkal
Di
Pesantren Hasan Jufri, ujian bukan hanya mengandalkan kecerdasan akademik, tetapi
juga keyakinan bahwa ilmu sejati berasal dari Allah ﷻ.
Oleh karena itu, banyak santri yang memperbanyak shalat malam, membaca
Al-Qur’an, dan berdoa agar diberikan kelapangan dalam memahami soal. Sikap
tawakkal setelah berusaha menjadi pelajaran berharga yang akan terus mereka
bawa dalam kehidupan.
Setelah Ujian: Evaluasi dan Refleksi
Setelah
ujian selesai, santri diajak untuk merenungkan hasil yang telah dicapai. Apakah
usaha mereka sudah maksimal? Apakah ujian ini mendekatkan mereka kepada Allah?
Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi bahan refleksi untuk memperbaiki diri dan
semakin bersemangat dalam menuntut ilmu.
Ujian
di Pondok Pesantren Hasan Jufri bukan sekadar menguji hafalan dan pemahaman,
tetapi juga mengajarkan nilai ketekunan, kesabaran, dan ketulusan dalam menimba
ilmu. Inilah yang membuat proses pendidikan di pesantren tidak hanya
menghasilkan santri yang cerdas, tetapi juga memiliki jiwa yang kuat dalam
menghadapi berbagai ujian kehidupan.