Kebanyakan Siksa Kubur Disebabkan Tidak Suci dari Kencing, Benarkah?



            Rasulullah bersabda:

إٍنَّ عَامَّةَ عَذَابِ الْقَبْرِ مِنْهُ

Artinya:

Sesungguhnya kebanyakan siksa kubur adalah karena kencing yang kurang bersih Ketika bersucinya.”

            Saat membuang hajat duduklah dalam keadaan bersandar diatas kaki kiri (menekannya) dan menegakkan kaki kanan. Janganlah kencing dalam keadaan berdiri kecuali terpaksa. Beristinjaklah menggunakan batu atau air, karena hal itu lebih utama, akan tetapi jika hendak memilih salah satu, maka hendaklah memilih menggunakan air karena air lebih utama. Jika beristinjak menggunakan batu, maka harus dilakukan dengan memperhatikan beberapa syarat-syarat tertentu, yaitu:

a).        Menggunakan tiga batu yang suci.

b).        Menggunakan tiga batu yang dapat menyarap Najis.

c).        Mengusap tempat najis dengan batu tersebut.

d).        Najisnya tidak menyebarmelewati tempat keluarnya.

e).        Mengusap permukaan aurat dengan tiga batu dan jika belum bersih dengan tiga batu, maka

            wajib disempurnakan dengan lima atau tujuh batu sampai bersih.

           

Dalam istinjak disunnahkan mengusap dengan hitungan ganjil tapi yang wajib dan yang terpenting adalah kebersihan dan kesuciannya. Hendaknya engkau tidak beristinjak kecuali dengan tangan yang kiri. Doa’ setelah selesai beristinjak:

 

اللَّهُمَّ طَهِّرْ قَلْبِيْ مِنَ النِّفَاقِ، وَحَصِّنْ فَرْجِيْ مِنَ الْفَوَاحِشِ

Artinya:

“Ya Allah, Sucikanlah hatiku dari kemunafikan dan bentengilah kemaluanku dari hal-hal yang keji (zina dan sebangsanaya).”

Setelah melakukan istinjak, usapkanlah tanganmu ketanah atau dinding (diusap dengan sabun, tisu atau sapu tangan) kemudian siramlah dengan air hingga Kembali bersih dan suci.

 

Wallahu A’lam…

           


Post a Comment

Previous Post Next Post