Allah SWT menciptakan Nabi Adam sebagai manusia pertama di dunia. Sebagai umat Islam, keyakinan akan adanya nabi dan rasul-Nya merupakan salah satu rukun iman yang harus dipercayai.
Keyakinan ini menjadi dasar dalam menjalankan ajaran Islam, karena melalui nabi dan rasul-Nya, Allah SWT memberikan petunjuk dan pedoman bagi umat manusia agar dapat hidup sesuai dengan kehendak-Nya dan mencapai keselamatan di dunia dan akhirat.
Dalam Al-Quran, Nabi Adam disebutkan sebagai manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SWT dan diberi amanah untuk menjaga bumi beserta isinya. Meskipun Adam dan Hawa telah melakukan kesalahan dengan memakan buah terlarang, namun Allah SWT masih memberikan rahmat dan petunjuk kepada mereka serta memberikan kesempatan untuk bertaubat.
Dari Nabi Adam, kemudian Allah SWT mengutus banyak nabi dan rasul untuk menyampaikan pesan-Nya kepada umat manusia, antara lain Nuh, Ibrahim, Musa, Isa, dan terakhir adalah Nabi Muhammad SAW. Dengan mempercayai adanya nabi dan rasul-Nya, umat Islam dapat memahami ajaran Islam dengan lebih baik dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Allah SWT menjelaskan tentang penciptaan Nabi Adam dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 30-39. Dalam ayat tersebut, disebutkan bahwa Allah menciptakan Nabi Adam sebagai khalifah di bumi, yaitu sebagai pemimpin dan pengelola atas semua makhluk yang ada di bumi.
Dalam penciptaan Nabi Adam, para malaikat sempat bertanya kepada Allah SWT tentang tujuan penciptaan manusia yang bisa membuat kerusakan di bumi. Namun, Allah SWT menjawab pertanyaan mereka dengan bijaksana dan memberikan alasan mengapa manusia perlu diciptakan.
Allah SWT menjelaskan bahwa manusia diberi kelebihan berupa pengetahuan dan kehendak bebas, yang tidak dimiliki oleh makhluk lain di bumi. Hal ini memungkinkan manusia untuk beribadah kepada Allah SWT secara sukarela, dan juga membuat manusia memiliki tanggung jawab untuk menjaga bumi dan segala isinya.
Dalam ayat-ayat tersebut, Allah SWT juga menjelaskan bahwa Nabi Adam dan keturunannya diberi petunjuk dan pedoman untuk hidup sesuai dengan kehendak-Nya, serta diberi kemampuan untuk bertaubat jika melakukan kesalahan.
Dengan demikian, penciptaan Nabi Adam dan manusia secara umum memiliki tujuan yang mulia, yaitu untuk beribadah kepada Allah SWT, menjaga bumi dan segala isinya, serta hidup sesuai dengan ajaran-Nya. Meskipun manusia memiliki potensi untuk membuat kerusakan di bumi, namun dengan petunjuk dan pedoman yang diberikan oleh Allah SWT, manusia dapat hidup dengan baik dan bermanfaat bagi lingkungannya.
Surat al Baqarah Ayat 30
"وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۖ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُونَ"
Artinya: "Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi." Mereka bertanya, "Mengapa Engkau hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menguduskan nama-Mu?" Tuhan berfirman, "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui."" (QS. Al-Baqarah: 30)
Nabi Adam diciptakan oleh Allah SWT dari tanah dengan hanya mengucapkan perintah 'Kun Fa Yakun', sebagaimana yang dicatat dalam kitab 'Kisah Para Nabi' karya Ibnu Katsir. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al-Quran Surat Ali Imran ayat 59.
Surat Ali Imran Ayat 59
اِنَّ مَثَلَ عِيْسٰى عِنْدَ اللّٰهِ كَمَثَلِ اٰدَمَ ۗ خَلَقَهٗ مِنْ تُرَابٍ ثُمَّ قَالَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ
Artinya: "Sesungguhnya perumpamaan Isa di sisi Allah, seperti perumpamaan Adam, Dia menciptakannya dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah", maka terjadilah ia."
Dalam hadits riwayat Bukhari, Nabi Muhammad SAW menyatakan bahwa Nabi Adam memiliki tinggi hingga enam puluh hasta dengan rambut yang lebat. Beliau bersabda, "Sesungguhnya, Allah telah menciptakan Adam dalam bentuk seorang laki-laki yang tubuhnya sangat tinggi dan rambutnya sangat lebat. Tubuhnya seperti buah kurma yang menjulang sangat tinggi."
Surat al Baqarah Ayat 31
وَعَلَّمَ اٰدَمَ الْاَسْمَاۤءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلٰۤىِٕكَةِ فَقَالَ اَنْۢبِـُٔوْنِيْ بِاَسْمَاۤءِ هٰٓؤُلَاۤءِ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ
Artinya: Allah mengajarkan nama-nama kepada Nabi Adam semuanya, kemudian Allah menunjukkan nama-nama tersebut kepada para malaikat dan berkata, "Beritahukanlah kepada-Ku nama-nama ini jika kamu benar-benar jujur." (QS. Al-Baqarah: 31)