Bilal Bin Rabah
adalah seorang budak yang lahir di as-Sarah, nama ayahnya adalah Rabah dan ibunya
adalah hamba sahaya berkulit hitam dan paling hitam diantara hamba sahaya di Makkah
kala itu, ibunya terkenal dengan panggilan Hamamah.
Bilal Bin Rabah
lahir kurang lebih 43 tahun sebelum hijrah, lalu ia tumbuh di Ummul Qura’ dan
menjadi hamba sahaya milik Umayyah bin Khalaf.
Bilal Bin Rabah
termasuk barisan terdepan yang masuk islam bersama Abu Bakar, Ali dan
sebagainya. Ia masuk islam tatkala orang-orang muslim masih sangat sedikit
bahkan masih bisa dihitung dengan jari.
Setelah masuk
islam Bilal Bin Rabah menghadapi siksaan yang luar biasa dahsyat dari
orang-orang Quraisy terutama dari tuannya Umayyah bin Khalaf.
Seperti apa
kisah Bilal Bin Rabah menghadapi siksaan dari kaum kafir Quraisy? Dan seperti
apa bentuk penyiksaanya terhadap Bilal?
Diantaranya adalah ketika terik matahari sangat panas dan gurun pasir sedang menyala, Umayyah bin Khalaf dan orang-orang Quraisy lainnya melepas pakaian Bilal Bin Rabah lalu menggantinya dengan baju besi dan memerintahkan mereka berjalan ditengah terik matahari sambil mencambuknya, serta memaksa mereka untuk mengucapkan “Latta dan Uzza” (Tuhan kaum Quraisy).
Namun, Bilal Bin
Rabah sama sekali tidak ingin mengucapkan ‘Latta dan Uzza’. Karena untuk
mengucapkan kalimat itu, terasa sangat berat bagi lidah Bilal Bin Rabah,
sekalipun itu hanya berpura-pura Bilal hanya mengucapkan:
“ahad…ahad…ahad…” (Tuhan
yang satu…Tuhan yang satu…Tuhan yang satu…) Sehingga hanya Allah semata yang ia
sebut meskipun ia menerima siksaan yang sangat dahsyat, karna Bilal yakin bahwa
siksaan Neraka jauh lebih Dahsyat dan pedih.
Umayyah bin Khalaf
terus melanjutkan siksaan Bilal Bin Rabah dengan meletakkan batu diatas dada
Bilal Bin Rabah ditengah panas padang pasir sambil Umayyah berkata Bilal, “Katakan
Latta Uzza.”
Lagi-lagi Bilal
menjawab, “ahad…ahad…ahad…” Mendengar Bilal Bin Rabah, Umayyah bin Khalaf
merasa jera dan bosan dengan siksaan yang tidak ada pengaruhnya untuk Bilal Bin
Rabah, maka ia pun memberikan siksaan yang lebih berat lagi, yakni mengalungkan
tambang yang kasar ke leher Bilal Bin Rabah lalu menyerahkannya kepada
anak-anak Quraisy lalu mereka menyeretnya di perbukitan serta di padang pasir
Makkah.
Bilal bin Rabah
terus menikmati siksaan demi siksan, sambil terus mengucapkan kalimat “ahad…ahad…ahad…”
hingga keberuntungan mendatangi Bilal bin Rabah.
Tatkala itu Abu
Bakar datang di tengah siksaan Bilal bin Rabah dari Umayyah bin Khalaf dengan
harga 9 uqiyah emas. Setelah Abu Bakar membelinya, Umayyah berkata, “kalau kamu
tidak mau membelinya kecuali dengan harga satu uqiyah saja, niscaya aku akan
menjualnya.” (baca: meskipun kamu memebeli 1uqiyah pasti aku akan berikan).
Abu Bakar
membalas, “kalau kamu tidak menjualnya kecuali dengan harga seratus uqiyah
niscaya aku akan tetap membelinya.” (kalau kamu menjual seharga 100 uqiyah
pastia akan aku beli.
Setelah membebaskan
Bilal, Abu Bakar menceritakan kejadian itu kepada Rasulullah Saw, Rasulullah
berkata: “Biarkan aku ikut berperan serta, wahai Abu Bakar” Abu Bakar menjawab:
“Aku telah memerdekakannya wahai Rasulullah.”
Wallahu A'lam...