Setiap
hari kita mesti memiliki waktu luang yang banyak, dan banyak orang yang tak
sadar bahwa waktu tersebut tidak akan kembali lagi. Padahal waktu itu sangatlah
berharga bagi setiap manusia. Bahkan sampai dikatakan oleh Rasulullah Saw :
عَنْ
ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
Artinya:
Dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma, dia berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda: “Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya,
(yaitu) kesehatan dan waktu luang”.Hadits riwayat Imam Bukhari, no. 5933
Dzikir
merupakan suatu amalan yang tidak memiliki batasan. Tidak mempunyai batas waktu
dan tempat. Dan dzikir mempunyai keutaan tersendiri disbanding ibadah-ibadah
lainnya.
Sudah
semestinya bagi orang muslim untuk mengisi kekosongan waktunya dengan
perkara-perkara yang bermanfat baik didunia ataupun diakhirat. Keutamaan berdzikir
bagi setiap muslim adalah dilakukan setiap waktu baik dengan ucapan atau dengan
hati.
Orang
yang senantiasa berzikir kepada Allah, Ia selalu ingin terhubung secara
langsung dengan Allah SWT dan mendapat perhatian khusus dari Allah Swt.
Rasulullah
SAW pernah menggambarkan perumpamaan orang yang berdzikir seperti orang yang
hidup, sementara orang yang tidak berdzikir kepada Allah perumpamaannya seperti
orang yang mati.
Sebagaimana
dalam hadits riwayat Abu Musa, R asulullah Saw bersabda:
عن
أبى موسى رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم، مَثَلُ الَّذِيْ
يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِيْ لاَيَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الْحَيِّ وَالْمَيِّتِ
Artinya:
Dari Abu Musa r.a. berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, “Perumpamaan
orang yang berdzikir kepada Rabbnya dengan orang yang tidak berdzikir kepada
Rabbnya, adalah seperti orang yang hidup dengan orang yang mati.” (HR
Bukhari, Muslim dan Baihaqi)
Wallahu
A’lam