Rela Mengorbankan Harta Demi Urusan Akhirat






 





PENGORNABANAN HARTA DEMI ILMU 



Barang siapa yang banyak hartanya maka janganlah bakhil/pelit untuk perkara yang bisa mendekatkan diri kepada Allah,  seperti bersedekah, membantu orang yang lebih membutuhkan, juga mencari ilmu karena diantara syarat mencari ilmu itu harus punya biaya atau bekal.     Nabi saw bersabda



أي داء أدوأ  من  البخل                                                      

                                                 

 

“penyakit mana yang keberadaanya lebih bahaya dari pada shifat bakhil”



Dalam belajar hendaknya para pencari ilmu banyak membeli beberapa buku dan minta orang lain untuk menuliskan ilmu (dengan mengasih upah), paling tidak hal yang seperti demikian dapat membantu kita agar bagaimana cara kita untuk memperdalam ilmu fiqih.



Konon Muhammad Bin Hasan ini mempunyai harta yang banyak, dan dari saking banyakya sampai-sampai mempunyai tiga ratus orang yang membantu mengurusnya hartaya, lalu dia infakkan seluruh hartanya dalam urusan ilmu, sehingga tidak tersisa pakaian yang berharga bagi dirinya, kemudian Abu Yusuf melihatnya memakai pakaian yang lusuh. Lalu Abu Yusuf mengirimkan pakaian yang bagus untuknya, dia (Muhammad Bin Hasan) menolaknya, dia berkata dunia untukmu dan akhirat untuk kami. Sesungguhnya dia tidak mau menerima pemberian sekalipun hadiah itu sunnah, karena barangkali beliau memandang menerima pemberian itu merendahkan dirinya. Rasulullah SAW bersabda:



لَيْسَ لِلْمُؤْمِنِ أَنْ يُذِلّ نَفْسَهُ                                                                



                                    “Tidak boleh bagi orang mukmin merendahkan dirinya”



Lihat bagaimana cara Muhammad Bin Hasan dalam mengorbankan dartanya untuk urusan akhirat, sampai-sampai dia ini rela miskin demi mengeluarkan hartanya dalam urusan ilmu. Kerena bagaimanapun keadaan seseorang baik biasa-biasa saja atau bahkan miskin sekalian, kalau seseorang tersebut disertai dengan ilmu (punya ilmu agama) maka tidak akan merasakan kekurangan dalam berkehidupan sehari-hari. Oleh karenanya kita jangan bakhil dalam urusan Akhirat.


Hanya ini dari kami, apabila ada kesalahan kami minta maaf yang sebesar-besarnya

 


Post a Comment

Previous Post Next Post