KEMATIAN


Manusia merupakan salah satu makhluk sosial yang diciptakan oleh Allah . Manusia diberikan hati dan naluri sebagai pangkal perbedaan dari makhluk-makhluk yang lainnya. Pada dasarnya semua ciptaan Allah Swt itu akan binasa.


Misalnya, alam semesta ini. Dia akan mengalami kebinasaan pada waktu yang telah ditetapkan oleh Allah dan itu menjadi rahasia besar Ilahi. Sama halnya dengan kita. Kita sebagai makhluk yang diciptakan oleh Allah pada hakikatnya juga akan menemui masa perpisahan kita dengan alam dunia ini.

 

Oleh karena itu, kita sebagai salah satu makhluk ciptaan Allah yang paling tinggi derajatnya diwajibkan untuk selalu bersiap-siap untuk menyongsong hari berpisahnya dengan alam dunia ini. Karena semua manusia di bumi ini tidak ada yang tahu persis kapan dan dimana kita akan mengalami perpisahan dengan alam dunia ini.

 

Allah Swt berfirman dalam QS. Al-Jumu’ah ayat 8 :

قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ

Artinya: Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS. Al-Jumu’ah [62]: 09).

 

Syari’at ajaran agama Islam telah mengajarkan bagaimana caranya agar kita selalu mengingat kematian. Dengan kita mengingat akan adanya kematian, maka kita juga akan lebih mendekatkan diri atau berserah diri kepada Allah

 

Jika kematian itu datang maka apa yang ia kerjakan sudah selesai dan putus, segala angan-angan, harapan yang di inginkan hanya menjadi suatu kesia-siaan. Bagi mereka yang telah meninggalkan dunia ini kehidupan itu sangatlah berhangga, hingga mereka berharap dan meminta kepada Allah Swt unyuk dihidupkan kembali walaupun hanya sekejap

 

Sebagaimana Firman Allah Swt dalam Quran Surat As-Sajdah Ayat 12 :

 وَلَوْ تَرَىٰٓ إِذِ ٱلْمُجْرِمُونَ نَاكِسُوا۟ رُءُوسِهِمْ عِندَ رَبِّهِمْ رَبَّنَآ أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَٱرْجِعْنَا نَعْمَلْ صَٰلِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ

Terjemah :Dan jika sekiranya kamu melihat mereka ketika orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepalanya di hadapan Tuhannya, (mereka berkata): "Ya Tuhan kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal saleh, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin".

 

Ayat diatas menjelaskan bahwa Seandainya kamu melihat (wahai manusia) saat orang-orang yang gemar berbuat dosa yang mengingkari kebangkitan, menundukkan kepala mereka di hadapan Tuhan mereka dengan penuh rasa malu dan kehinaan.

 

Mereka berkata “Wahai Tuhan kami, kami melihat keburukan-keburukan kami, kami mendengar dariMu pembenaran apa yang diperintahkan kepada oleh utusan-utusanMu di dunia, dan sungguh kami bertaubat kepadaMu, kembalikanlah kami ke dunia supaya kami bisa beramal menaatiMu, sekarang kami meyakini apa yang dulu kami ingkari di dunia, yaitu keesaanMu dan bahwa Engkau membangkitkan manusia dari kubur mereka.”

 

Oleh karena kita yang masih diberi kesempatan oleh Allah Swt baik itu kesempaan sehan atau kesempatan waktu gunakanlah  kesempatan tersebut untuk mencari ridla Allah Swt dan jangan kita gunakan waktu tersebut untuk hal yang sia-sia.

 

Rasulullah Saw pernah bersabda kepada seorang laki-laki dan menasihatinya;

اغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ: شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ، وَصِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ، وَغِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ، وَفَرَاغَكَ قَبْلَ شُغْلِكَ، وَحَيَاتِكَ قَبْلَ مَوْتِكَ

"Jagalah lima perkara sebelum (datang) lima perkara (lainnya). Mudamu sebelum masa tuamu, sehatmu sebelum sakitmu, kayamu sebelum miskinmu, waktu luangmu sebelum sibukmu dan hidupmu sebelum matimu." (HR Nasai dan Baihaqi).

Usia muda adalah masa emas dalam hidup, namun ia akan berlalu dan berganti tua. Sehat adalah nikmat terbesar, sebab saat sakit kita akan kesulitan beraktivitas.

 

Begitu pula dengan kaya dan waktu luang, berapa banyak orang yang mengharapkan keduanya. Lebih parah lagi, keempat perkara ini bisa hilang begitu saja dengan dicabutnya ruh dari badan.

 

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاٰلِهٖ وَصَحْبِهٖ وَسَلِّم

 

 

Hafimultimedia

Post a Comment

Previous Post Next Post