Dunia Sudah Tak Lama Lagi: Perspektif Islam tentang Sementara dan Abadi


Dalam lanskap spiritual Islam, terdapat sebuah panggilan yang menggema: "Dunia sudah tak lama lagi." Ungkapan yang sederhana namun sarat makna ini menjadi pengingat esensial bagi umat Muslim tentang sifat sementara dunia ini, serta urgensi untuk mempersiapkan diri menuju kehidupan abadi di akhirat.


Al-Qur'an secara tegas menyoroti sifat transien dan mempermainkan dunia ini. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Hadid ayat 20, menggambarkan dunia sebagai panggung permainan yang penuh dengan hiasan, kekayaan, dan kesenangan yang pada akhirnya akan lenyap. Firman-Nya mencerminkan betapa dunia ini hanyalah sebuah fase yang sementara, sebuah ujian bagi manusia untuk memperoleh kebaikan yang akan menentukan nasibnya di akhirat.


Pemahaman Islam tentang dunia ini juga tercermin dalam hadits-hadits Rasulullah SAW yang mengingatkan umatnya akan hakikat kehidupan. Rasulullah SAW bersabda, "Dunia adalah penjara bagi orang mukmin dan surga bagi orang kafir." Dalam konteks ini, dunia bukanlah tempat akhir yang diidamkan, melainkan arena ujian di mana manusia diuji atas perbuatannya, dan karenanya, merupakan tahapan awal menuju kehidupan yang abadi.


Mengadopsi perspektif ini memerlukan kesadaran yang mendalam tentang prioritas hidup. Seorang Muslim sejati harus mampu menyeimbangkan antara mengejar kepentingan dunia dan mempersiapkan diri untuk kehidupan di akhirat. Kekayaan, kekuasaan, dan kesenangan dunia harus dipandang sebagai sarana untuk mendapatkan keberkahan di akhirat, bukan sebagai tujuan akhir yang disalahpahami.


Dengan kesadaran akan keterbatasan waktu di dunia ini, setiap langkah dan keputusan harus diarahkan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Melalui amal shaleh, pengabdian kepada sesama, dan taat kepada ajaran agama, manusia bisa memperoleh persiapan yang kokoh untuk menghadapi kehidupan abadi yang menantinya.


Dunia sudah tak lama lagi. Inilah mantra yang mengingatkan kita akan urgensi memanfaatkan setiap detiknya untuk kebaikan, serta untuk mempersiapkan diri menghadapi kehidupan yang kekal di akhirat. Sebagai umat Islam, itulah panggilan suci yang harus kita resapi dan amalkan dalam setiap aspek kehidupan kita. 

WALLAHU A'LAM

Post a Comment

Previous Post Next Post