Salah
satu keutamaan membaca shalawat atas Nabi adalah dikabulkan doa.
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
سمعَ
رسولُ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ رجلًا يَدعو في صلاتِهِ لم يُمجِّدِ
اللَّهَ تعالى ولم يُصلِّ علَى النَّبيِّ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ فقالَ رسولُ
اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ عجِلَ هذا ثمَّ دعاهُ فقالَ لَهُ أو لغيرِهِ
إذا صلَّى أحدُكُم فليَبدَأ بتَمجيدِ ربِّهِ جلَّ وعزَّ والثَّناءِ علَيهِ ثمَّ
يصلِّي علَى النَّبيِّ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ ثمَّ يَدعو بَعدُ بما شاءَ
Apabila
salah seorang di antara kamu membaca shalawat, hendaklah dimulai dengan
mengagungkan Allah Azza wa Jalla dan memuji-Nya. Setelah itu, bacalah shalawat
kepada Nabi. Dan setelah itu, barulah berdoa dengan doa yang dikehendaki.
| HR.
Ahmad, Abu Dawud, dan Tirmidzi
Doa
apa pun, selama tentunya mengandung kebaikan, dilakukan dengan sungguh-sungguh
dan mengikuti adab berdoa, insya Allah akan dikabulkan. Termasuk hajat dan
keinginan kita.
Selain
keutamaan itu, membaca shalawat Nabi juga menyebabkan Allah mengangkat derajat
kita.
Dalam
sebuah hadits disebutkan,
Barang
siapa di antara umatmu yang bershalawat kepadamu sekali, maka Allah menuliskan
baginya sepuluh kebaikan, menghapuskan dari dirinya sepuluh keburukan,
meninggikannya sebanyak sepuluh derajat, dan mengembalikan kepadanya sepuluh
derajat pula.
| HR.
Ahmad
Allah
subhanahu wa ta’ala juga menjanjikan pahala berlipat bagi orang yang gemar
bershalawat dan membacanya dengan sungguh-sungguh serta diiringi dengan
keikhlasan hati.
Dari
Abu Hurairah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
عَنْ
عَبْدِاللهِ بْنِ عَمْرٍو بْنِ الْعَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا اَنَّهُ سَمِعَ
رَسُوْلَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يَقُوْلُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاَةً صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا رواه مسلم
Barang
siapa yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat untuknya
sepuluh kali.
| HR.
Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasa’i
saat
hisab di hari kiamat kelak syafaat Nabi Muhammad menjadi hal yang paling
diinginkan banyak manusia. Dan amalan yang dapat mendatangkan syafaat dari
Rasulullah adalah shalawat kepada Nabi yang kita baca selama kita berada di dunia.
Rasulullah sendiri yang akan menjadi saksi bagi orang-orang yang membaca
shalawat atasnya. Dengan syafaat (pertolongan) Rasulullah tersebut, akan
selamatlah orang-orang yang senang bershalawat dari api neraka.
Sabda
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, “Manusia yang paling berhak bersamaku
pada hari kiamat ialah yang paling banyak membaca shalawat kepadaku." (HR
Tirmidzi).
Di
hadits lain, dari Abdullah bin Umar, dia mendengar Rasulllah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda, "Jika kalian mendengar azan, maka ucapkanlah
seperti yang diucapkan muazin, kemudian bershalawatlah kepadaku. Sesungguhnya
orang yang bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat untuknya
sepuluh kali. Lalu, mintalah kepada Allah wasilah untukku karena wasilah adalah
sebuah tempat di surga yang tidak akan dikaruniakan, melainkan kepada salah
satu hamba Allah. Dan, aku berharap bahwa akulah hamba tersebut. Barang siapa
memohon untukku wasilah, maka ia akan meraih syafaat." (HR Muslim).
Perintah
untuk bershalawat sesungguhnya ada dalam Quran Surat Al-Ahzab ayat 56 yang
artinya, “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat
untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan
ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”
Imam
Al-Bukhari rahimahullah menyatakan bahwa Abul ‘Aliyah berkata, shalawat dari
Allah untuk Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam maksudnya adalah sanjungan Allah
di sisi malaikat. Shalawat dari malaikat untuk Rasulullah maksudnya adalah doa.
Sebagian ulama mengatakan bahwa makna shalawat dari Allah adalah rahmat, dari
malaikat adalah istigfar (mohon ampunan) dan dari manusia adalah doa.
Namun
makna shalawat dari Allah untuk Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang
lebih tepat adalah sebagaimana perkataan Abul ‘Aliyah di atas yang dikuatkan
oleh Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin dalam Syarhul Mumthi’ dan Syarah
Bulughul Marom.
Selain
keutamaan–keutamaan di atas, kita juga dianjurkan untuk memperbanyak bacaan
shalawat di hari Jumat.
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَكْثِرُوا
عَلَىَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ فَإِنَّ صَلاَةَ أُمَّتِى
تُعْرَضُ عَلَىَّ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ ، فَمَنْ كَانَ أَكْثَرَهُمْ عَلَىَّ
صَلاَةً كَانَ أَقْرَبَهُمْ مِنِّى مَنْزِلَةً
“Perbanyaklah
shalawat kepadaku pada setiap Jumat. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan
padaku pada setiap Jumat. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah
yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti” (HR.
Baihaqi).
Bagaimana
Bacaan Shalawat?
Ucapan
shalawat yang paling minimal adalah Allahumma Sholli ‘Ala Muhammad.
Bacaan
shalawat yang paling bagus adalah seperti bacaan shalawat Ibrahimiyyah saat
tahiyat ketika shalat.
Kita
juga dapat mengamalkan beberapa shalawat yang dianjurkan, seperti;
[1] اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الأُمِّيِّ
Dari
Zaid bin Abdullah berkata bahwa sesungguhnya mereka dianjurkan mengucapkan
Allahumma
sholli ‘ala Muhammad an nabiyyil ummiyyi.
Ya
Allah, berilah shalawat kepada Muhammad Nabi yang Ummi
(Syaikh
Al Albani mengomentari bahwa hadits ini shohih)
[2] اللَّهُمَّ صّلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا
صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
Dari
Ka’ab bin ‘Ujroh, beliau mengatakan, “Wahai Rasulullah, kami sudah mengetahu
bagaimana kami mengucapkan salam padamu. Lalu bagaimana kami bershalawat
padamu?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Ucapkanlah,
Allahumma
sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad kama shollaita ‘ala ali Ibrahim,
innaka hamidun majid.
Ya Allah,
berilah shalawat kepada Muhammad dan kerabatnya karena engkau memberi shalawat
kepada kerabat Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.
Syaikh
Al Albani mengomentari bahwa sanad hadits ini shohih.
[3] اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ،
كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ
مَجِيدٌ ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ ، وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ ، كَمَا
بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ ، وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ ، إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Dalam
riwayat Bukhari terdapat lafazh shalawat sebagai berikut,
Allahumma
sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad
Kama
shollaita ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim, innaka hamidun majid.
Allahumma
barik ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad
Kama
barokta ‘ala Ibrahim wa ‘ala ali Ibrahim, innaka hamidun majid.
Ya
Allah, berilah shalawat kepada Muhammad dan kerabatnya karena engkau memberi
shalawat kepada Ibrahim dan kerabatnya. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi
Maha Mulia. Ya Allah, berilah keberkahan kepada Muhammad dan kerabatnya karena
engkau memberi keberkahan kepada Ibrahim dan kerabatnya. Sesungguhnya Engkau
Maha Terpuji lagi Maha Mulia.
WALLAHU A’LAM
Semoga kita dapat mngamalkannya
ReplyDelete