Hikmah Salat Dhuha



Sholat sunnah atau sholat nafilah merupakan ibadah yang dapat dikerjakan di luar pelaksanaan sholat wajib lima waktu. Ibadah ini akan mendatangkan pahala bagi yang mengerjakannya, namun tidak akan mendatangkan dosa bagi yang meninggalkannya.

dengan kita melakukan solat sunnah kita bias merasakan kenyamana dan ketenangan dalam hati, Dalam hadist riwayat Abu Dawud, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda :

قُمْ يَا بِلَالُ فَأَرِحْنَا بِالصَّلَاةِ

Artinya: Wahai Bilal, berdirilah. Nyamankan lah kami dengan mendirikan shalat.

Sholat sunnah sendiri terbagi menjadi dua macam, yaitu sholat sunnah muakkad dan shalat sunnah ghairu muakkad. Sholat sunnah muakkad merupakan ibadah sunnah sangat dianjurkan untuk dikerjakan, seperti shalat sunnah di hari raya, salat dhuha dll.

Sedangkan sholat sunnah ghairu muakkad adalah sholat sunnah yang dianjurkan tanpa penekanan kuat, seperti salat sunnah Rawatib dan shalat kusuf.

Berbicara tentang shalat sunnah, ada shalat sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan yakni solat dhuha,

Salat dhuha adalah shalat yang dilaksanakan pada saat matahari mulai naik kurang lebih tujuh hasta sejak terbit sampai waktu zuhur tiba. Shalat dhuha ditunaikan dalam jumlah minimal dua rakaat. Dan ada beberapa surat yang baik dibaca pada saat melaksanakannya.

 

Surat-surat yang baik dibacakan saat menunaikan Salat Dhuha adalah surat Al-Waqiah, surat Asy-Syams, surat Ad-Duha, surat Al-Kafirun, surat Quraisy, dan surat Al-Ikhlas.

 

Dari Anas bin Malik, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

« مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِى جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللَّهَ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حَجَّةٍ وَعُمْرَةٍ ». قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « تَامَّةٍ تَامَّةٍ تَامَّةٍ

“Barangsiapa yang melaksanakan shalat shubuh secara berjama’ah lalu ia duduk sambil berdzikir pada Allah hingga matahari terbit, kemudian ia melaksanakan shalat dua raka’at, maka ia seperti memperoleh pahala haji dan umroh.” Beliau pun bersabda, “Pahala yang sempurna, sempurna dan sempurna.” (HR. Tirmidzi no. 586.

 

Wallahu A’lam 

Post a Comment

Previous Post Next Post