IMAM YANG COCOK UNTUK SHALAT JUM'AT

 






Kisah indah penuh motivasi yg timbul ketika pasukan islam hendak melaksanakan shalat jum’at yang pertama kali di kota itu


“siapakah yang layak menjadi imam shalat jum’at?”


Tak ada jawaban. Tak ada yang berani yang menawarkan diri ! lalu Muhammad Al Fatih tegak berdiri.


Kemudian beliau bertanya. “ Siapakah diantara kalian yang sejak remaja, sejak akil baligh hingga hari ini pernah meninggalkan shalat wajib lima waktu, silakan duduk!!”.


Subhanalloh…….!!! Maha Suci Allah ! tak seorang pun pasukan Islam yang duduk. Semua tegak berdiri. Apa artinya? Itu berarti, tantara Islam pimpinan Al Fatih sejak masa remaja mereka hingga hari ini, tak seorangpun yang meninggalkan sholat fardhu. Tak sekalipun mereka melalaikan sholat fardhu. Luar biasa…..!!!!!


Lalu Muhammad Al Fatih kembali bertanya:” Siapa diantara kalian yang sejak baligh dahulu hingga hari ini pernah meninggalkan sholat rawatib? Kalua ada yang pernah meninggalkan sholat rawatib sekali saja silakan duduk!!!”.


Sebagian lainnya segera duduk. Artinya, pasukan Islam sejak remaja mereka ada yang teguh hati, tidak pernah meninggalkan shalat sunnah setelah Maghrib, dua rokaat sebelum sholat Shubuh dan sholat rawatib lainnya. Namun ada yang pernah meninggalkannya. Betapa kualitas karakter dan keimanan mereka sebagai muslim sungguh bernilai tinggi, sungguh jujur, pasukan Islam Al Fatih.


Dengan mengedarkan matanya keseluruh rakyat dan pasukan Muhammad Al Fatih kembali berseru lalu bertanya: “siapa diantara kalian yang sejak masa Akhil baligh sampai hari ini pernah meninggalkan shalat tahajud di kesunyian malam? Yang pernah meninggalkan atau kosong satu malam saja silahkan duduk!!”


Apa yang terjadi……????


Terlukislah pemandangan yang menakjubkan sejarawan barat dan timur. Semua yang hadir dengan cepat duduk!! Hanya ada seorang raja yang tetap tegak berdiri. Siapakah dia?? Dialah Sultan Muhammad Al Fatih, sang penakluk benteng super power Byzantium Kostantinopel. Beliaulah yang pantas yang menjadi imam shalat jum’at hari itu. Karena hanya Al Fatih seorang yang sejak remaja selalu mengisi butir-butir malam sunyinya dengan bersujud kepada Allah SWT, tidak pernah kosong/absen semalampun.

 


Post a Comment

Previous Post Next Post