IZZATIN NAFSI (KEMULIAAN DIRI)









IZZATIN NAFSI

(KEMULIAAN DIRI)

Wahai anakku, orang yang tidak menjaga ‘izzatin nafsi/kemuliaan diri , maka tidak akan manfaat harta dan yang lainnya untuk mencapai suatu kemuliaan. Kemuliaan diri adalah lebih utama dan lebih mulia daripada kemuliaan harta benda. Sebagiaan dari kemuliaan diri adalah menunjukkan akhlak yang baik dihadapan umat manusia,  sekalipun engkau fakir. Tidak memperlihatkan wajah kebutuhanmu kepada seseorang yang dekat denganmu. Sebagian lagi dari kemuliaan diri ialah bersabar jikala mendapatkan kesulitan hidup, dengan kesabaran yang terpuji dan berserah diri kepada Allah, janganlah meminta selain kepada Rabbmu.



 

Wahai anakku, ‘izzah nafsi, muruah dan syahamah ialah menjauhkan diri dari melakukan perbuatan yang hina dan rendah untuk dirimu, jauhi perbuatan yang dapat menjatuhkan harga diri serta juga menjauhi perkara-perkara yang dapat menjatuhkan nama baik generasi penerus yang menjunjung Dielmu Islam, menjaga nama baik lingkungan dimana engkau berpijak,



Rasulullah SAW. Telah bersabda: “orang mukmin dengan orang mukmin lainnya itu ibarat suatu bangunan, yang satu sama lainnya saling kuat menguatkan”. (hadist riwayat Bukhari, Muslim dari Abi Musa Al-Asy’ari ra.)



SEBAB MANUSIA MEMPUNYAI ‘IZZATUN NAFSI



Apa sebabnya manusia memiliki sifat berjiwa besar/ ‘izzatunnafsi?


JAWAB:  kerena manuusia mengenal ukuran dirinya


REFERENSI


وسببها معرفة الانسان قدر نفسه                      


sebab berjiwa besar adalah manusia mengenal ukuran dirinya”


BUAH MEMILIKI SIFAT ‘IZZATUN NAFSI


Apa hasil/buah memilikisifat ‘izzatun nafsi/berjiwa besar?


JAWAB  :  Buahnya adalah melakukan kebaikan dan sabar pada masa sulit


REFERENSI




Hasil dari berjiwa besar adalah meakukan kebaikan, sabar pada masa susah, tidak melahirkan hajat (tidak menampakkan kebutuhan pada orang lain), manusia memuliakannya, mendapat balasan kebaikan dari Allah





Post a Comment

Previous Post Next Post