Inni Akhafullah (sesungguhnya aku takut pada Allah)


Manusia merupakan mahluk Ciptaan Allah SWT dalam sebaik-baik bentuk. Di samping itu manusia dibekali dengan ilmu dan akal serta kemauan, dengan demikian dia punya kapasitas sebagai khalifah Allah di muka bumi. manusia berasal dari satu asal yaitu dari Adam dan Hawa.

 

Tujuan diciptakannya manusia tidak lain hanyalah untuk menyembah, beribadah kepada Allah Swt, hal ini seperti Firman Allah Swt sebagaimana firman Allah Ta’ala,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

 

Artinya: “Dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku (saja)” (QS. Adz-Dzaariyaat: 56).

 

Namun kebanyakan banyak orang yang lalai, lupa untuk apa ia diciptakan, bahkan banyak dari manusia yang lebih mementingkan dunianya, lebih mengikuti hawa nafsunya, dari pada kepentingan Akhiratnya.

 

Saidina Ali berkata “Annasun Ni’an, Falammaa Matu Intabahu” Artinya: Semua manusia itu tertidur, semua manusia itu terlelap, maka ketika mereka mati, disitulah mereka terbangun, disitulah mereka tersadar dari tidur lelap yang panjang.

 

Seseorang bisa mendapatkan pahala atau dosa, sesuai dengan apa yang mereka perbuat ketika dia mukallaf. Apa arti mukallaf ?

Orang mukallaf adalah orang muslim yang dikenai kewajiban atau perintah dan menjauhi larangan agama, karena telah Baligh, dewasa dan berakal serta telah mendengar seruan agama.

 

Anak-anak ketika Baligh maka wajib melaksanakan perintah-perintahnya Allah dan menjauhi semua larangannya, dan biasanya seseorang ketika baligh disaat dia Pemuda.

 

Dimasa pemuda ini banyak sekali tantangan bagi setiap muslim dalam melakukan ibadah kepada Allah, tantangannya yaitu: Salah memilih Teman, Hawa Nafsu,

 

A.   Memilih Teman

Teman adalah cerminan bagi diri kita, jika ingin tau tentang sifat, karakter tentang seseorang maka lihatlah temannya. Jika temannya baik maka insyaallah baik pula dia, namun jika temannya tidak baik maka ia pun tidak baik.

 

Berapa banyak seseorang yang terjerumus kedalam lubang kemaksiatan dan kesesatan karena pengaruh teman bergaul yang jelek. Namun juga tidak sedikit orang yang mendapatkan hidayah dan banyak kebaikan disebabkan bergaul dengan teman-teman yang shalih.

 

Rasulullah SAW bersabda;

الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

 

Artinya :“Seseorang bisa dilihat dari perilaku beragama sahabatnya. Hendaklah kalian memperhatikan bagaimana sahabatmu dalam beragama. (H.R. Abu Dawud dan Tirmidzi).

 

B.    Hawa Nafsu

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللَّهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّهَ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَا

Artinya :“Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya:

1. Pemimpin yang adil.

2. Pemuda yang tumbuh di atas kebiasaan ibadah kepada Rabbnya.

3. Lelaki yang hatinya terpaut dengan masjid.

4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, sehingga mereka tidak bertemu dan tidak juga berpisah kecuali karena Allah.

5. Lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik lalu dia berkata, ‘Inni Akhafullah’.

6. Orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.

7. Orang yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan sendiri hingga kedua matanya basah karena menangis.”

(HR. Al-Bukhari no. 620 dan Muslim no. 1712)

 

dari 7 golongan istimewa yang dijamin mendapat naungan dihari kiamat kelak, ada salah satunya Yaitu “Lelaki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan, lagi cantik, lalu dia berkata, ‘Aku takut kepada Allah’”.

 

Bagaimana tidak istimewa pemuda seperti ini, disaat gejolak syahwat lagi menggelora, ditambah jiwa muda dan kesenangan kepada lawan jenis. Namun semua itu mampu ditepisnya karena takut kepada Allah. Pantaslah lelaki seperti ini mendapat kedudukan yang sangat tinggi nanti diakhirat.

 

 

Hafimultimedia

Post a Comment

Previous Post Next Post